Agen Poker Terpercaya
close

www.3MPOKER1.com Agen Judi Online Terbesar, Terbaik dan Terpercaya. Menyediakan 7 Games 1 ID Menarik Seperti : CEME-KELILING , CAPSA , DOMINO , CEME , OMAHA , SUPER-10 Dan POKER , Bonus Bulanan , Bonus Refferal 10% , Bonus New Member 10% , Bonus harian 5.000 , Bonus Rollingan 0,3 - 0,5% , Support Bank : BCA , BNI , BRI ,CIMB , DANAMON Dan MANDIRI Dan Deposit Via Pulsa XL Dan Telkomsel Dan Ovo Juga Ada .

About

Senin, 29 Juli 2019

CERITA BOKEP NGENTOT GURUKU YANG NAFSUIN


Cerita Sex - Namaku Hendra, dan ini ceritaku ketika masih 18 tahun. Saat berangkat keyogya guna kuliah aku bertemu dengan Bu Trismiarti dan Pak Tomi suaminya. Bu Trismiarti ialah mantan guruku ketika SMP dulu. Setelah bercerita panjang lebar mereka menawarkan padaku untuk bermukim ditempat mereka sekitar aku kuliah. Setelah meminta ijin ortuku akhirnya aku menerima tawaran mereka karena aku tidak kenal siapa siapa di Jogja.


Setelah beberapa lama ku tinggal akhirnya ku sadari Pak Tomi jarang ada di rumah karena bekerja di luar pulau. Sedangkan kedua anaknya lebih memilih tinggal bareng neneknya dikalimantan guna mernyelesaikan edukasi dasar mereka. Aku sering menyaksikan Bu Trismiarti melamun sepulang dia dari melatih disekolah. Bu Trismiarti pun sering kisah panjang lebar padaku mengenai kesepiannya dirumah sekitar ini. Dan aku tidak jarang kali menjadi pendengar yang baik.Dibalik sikap baik yang kuperlihatkan. Terpendam hasrat yang ada semenjak SMP dan tumbuh lagi semenjak pertemuan pulang dengan Bu Trismiarti sekarang. Waktu SMP dulu aku paling energik jika latihan Bu Trismiarti. Selain teknik mengajarnya yang enak aku dapat mengintip BH yang dia gunakan. Antara kancing didada dan kerah lehernya ada celah yang tidak jarang terbuka. Sampai-sampai jika diacuhkan secara teliti, orang pasti dapat melihat pakaian dalam yang ia gunakan. Dan sekitar penagamatanku Bu Trismiarti selalu menggunakan BH warna Hitam.

Itu tidak jarang kali menjadi santapanku masing-masing mata pelajarannya. Bahkan aku selalu menyimak gerak-geriknya sekitar disekolah. Waktu tersebut usianya 28 tahun, dengan wajahnya yang putih dan format tubuhnya yang menawan. Membuatku tidak jarang kali menjadikannya sebagai objek hayalan andai onani. Sekarang diusianya yang ke 34 tdak terlihat bila Bu Trismiarti sudah mempunyai 2 orang anak yang telah SMP. Malah menurutku ia tampak lebih menawan, khususnya pada unsur pinggul dan dada ukuran 38arB yang lekukannya semakin terbentuk. Itu semua sebab program BL yang diikutinya tiap senin dan kamis sore.

Awalnya aku hanya mengkhayalkan tubuh Bu Trismiarti andai sedang bermasturbasi. Kemudian aku melakukannya seraya memegang CD dan BH hitam kepunyaan Bu Trismiarti. Hingga akhirnya aku berani menguping andai Pak Tomi yang kembali dan sedang bercinta denagn Bu Trismiarti. Sambil mendengar desahan dan erangan erotis dari dalam kamar, tanganku asik mngocok batang kontolku yang cukup besar. Dan bila sudah keluar kubersihkan dengan CD atau BH Bu Trismiarti yang akan dibersihkan besok.

Akhirnya hadir niatku untuk menyantap lubang vagina Bu Trismiarti yang tentu sangat keset dan terawat. Aku melakukannya sesudah 4 bulan bermukim disana, saat tersebut hari kamis dan suaminya telah berangkat seminggu. Aku menantikan didalam kamar sambil menginginkan “malam kesatu” yang bakal kulalui bareng Bu Trismiarti. Saat dia kembali dari BL aku membukakan pintu rumah.
“Sore Ndra.. baru pulang?” Sapanya ramah dan tersenyum padaku.
“Iya Bu.. baru aja” Balasku seraya mengangguk.

Kemudian dia pergi kedapur menciptakan segelas susu lalu ditaruh datas meja makan. Kemudian ia masuk kamar guna mandi. Saat dia mandi, kumasukkan serbuk tidur yang kubeli di apotik kedalam susu yang bakal diminumnya. Prediksi Bola

Sekitar beberapa saat akhirnya Bu Trismiarti keluar dari kamar. Ia memakai daster motif bunga dengan belahan dada yang agak rendah. Sehingga andai dia agak menunduk belahan payudaranya yang estetis akan terlihat jelas tampak olehku. Setelah memungut susu di atas meja dia duduk menemaniku menyaksikan TV di ruang tengah.
“Ada berita apa Ndra?” Tanyanya seraya meminum susu.
“Biasa Bu.. politik gak terdapat habis-habisnya” Sahutku sambil menculik pandang keketiaknya.
“Bapa terdapat nelepon gak?”Tanyanya lagi sambil menguras susu di gelas.
“Belum Bu, barangkali masih ngelonin istri baru” Candaku.
“Nakal ya..” Tegurnya seraya mencubit pinggangku.
Aku tidak menghindar sebab dengan tersebut aku dapat melihat belahan dadanya yang seperti hendak melompat dari dalam dasternya.Sekitar 5 menit lantas Bu Trismiarti mulai menguap dan kepalanya mulai jatuh sebab sangat mengantuk.
“Ndra ibu istirahat duluan.. Gak tau kok ngantuk banget hari ini” Pamitnya.
“Mungkin tadi terlampau diforsir tenaganya Bu” Sahutku dengan tersenyum.
Kemudian Bu Trismiarti masuk kamar dan menutupnya. Setelah 10 menit menantikan aku mulai beraksi, kuketuk pintunya pelan tiga kali kemudian kupanggil namanya, tak terdapat jawaban. Kuulangi sekali lagi tetap tak terdapat jawaban, kuputar pegangan pintu dan kubuka dengan paling perlahan dan kututup keras-keras. Bu Trismiarti tidak bereaksi di atas kasurnya. Proqq

Kulihat jam dinding, 18:13 masih tidak sedikit waktu pikirku. Aku naik keatas kasur kemudian ku simaklah wajahnya, cantik sekali. Kucium bibirnya dengan lembut, kemudian kujilati wajahnya hingga basah lantas ciumanku turun kelehernya. Kusapu sekeliling lehernya dengan jilatan dan sedotan sampai memerah. Setelah puas kuturunkan kepalaku kedadanya, meski masih berpakaian menyeluruh tapi dapat kurasakan kekenyalan sepasang payudara yang estetis itu. Kedua tanganku secara perlahan tapi tentu meraih kedua bukit kembar tersebut lalu mengusapnya dengan lembut sedangkan kepalaku turun keselangkangnnya. Dibalik kain daster tersebut tercium wewangian kewanitaan yang paling merangsang.

Kuhirup puas-puas wangi yang memabukkan itu, sehingga menyebabkan remasan-remasan yang kulakukan kepayudara Bu Trismiarti menjadi kasar dan tak terkendali. Tarikan napasku semakin berat seiring dengan hasrat yang semakin menggebu. Kemudian aku membuka seluruh pakaian yang mnelekat ditubuhku, dan memblokir mataku dengan kain. Setelah tersebut kubuka daster yang dikenakan oleh Bu Trismiarti lantas kuatur posisi tubuhnya. Kedua tangan di atas kepala dan kaki yang membuka lebar. Lalu kubvka kain penutup mataku, pemandangan yang erotis dan menantang langsung tampak dihadapanku. Tubuh Bu Trismiarti yang tergolek lemah dan tak berdaya kini hanya ditutupi oleh BH hitam pada payudaranya. Yang montok dan CD pink yang menggembung pada selangkangannya. Batang penisku semakin tegak mengacung siap perang.


Kudekati tindih tubuh Bu Trismiarti yang tergolek lemah dan pasrah itu. Kucium unsur payudaranya yang tak tertutup BH, kemudian tanganku menelusup kedalam BHnya dan meraih di antara puting susunya lantas memilin-milinnya. Dengan napas yang kian memburu kusingkap BHnya keatas sampai-sampai kedua payudaranya langsung membusung kedepan seakan mengundangku guna menikmatinya. Kuciumi kedua payudaranya kemudian kukulum, kusedot dan kugigit-gigit putingnya hingga memerah. Setelah tersebut kulirik selangkangannya. CD pink Bu Trismiarti tak dapat menutupi sejumlah helai rambut hitam yang menjulur keluar dari balik CD itu. Kutahan hasrat tersebut karena aku hendak menikmatinya ketika Bu Trismiarti mulai sadar nanti.

Kuraih kedua payudaranya kuremas-remas dengan kasar kemudian kuletakkan batang penisku diantara sepasang susu yang estetis itu. Kemudian aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur, rasanya nikmat sekali walau tentu tak senikmat andai masuk kelubang vaginanya batinku. Pelan tapi tentu rasa nikmat mulai merasukiku, napasku mulai tersengal dan desahan mulai keluar dari mulutku tanpa diminta. Butir-butir keringat kian mengalir deras, kukulum bibir Bu Trismiarti sejenak kemudian kulanjutkan pulang genjotanku tanpa kenal lelah. Kulihat tubuh Bu Trismiarti mulai berguncang sebab gerakanku yang kian hebat.

Sekitar 10 menit selesai dan aku telah lelah menahan, kuputuskan guna segera mengeluarkannya. Gerakan pinggulku kian kupercepat dan kedua payudaranya kian kurapatkan. Rasa nikmat akhirnya keluar dari kepala kontolku. Cairan putih kental dari kepala penisku dan memenuhi permukaan tubuh estetis Bu Trismiarti yang tergolek diam. Kukocok batang penisku seraya memuntahkan cairan spermaku kewajahnya, desahan-desahan nikmat keluar dari mulutku.





Setelah berlalu aku beristirahat sejenak seraya menatap tubuh Bu Trismiarti yang melulu tertutup oleh CD saja. Kemudian kuambil lap dan air hangat yang memang telah kupersiapkan, kubersihkan masing-masing bagian tubuhnya yang terpapar siraman spermaku. Setelah tersebut kucium-cium sebentar kemudian kupasangkan lagi BHnya, lantas kubongkar lemarinya kucari baju yang biasa dipakai Bu Trismiarti kesekolah. Setelah bisa kupakaikan ketubuhnya. Samar-samar tampak sekali bila baju tersebut membentuk lekukan yang sangat estetis aku berdecak kagum. Kemudian aku menantikan dia bagun seraya memainkan payudaranya yang indah. Situs BandarQQ

Aku duduk disampingnya ketika Bu Trismiarti mulai membuka matanya. Cahaya lampu terlihat menyilaukan matanya, kuperhatikan unsur dadanya yang terbuka. Batang penisku perlahan tapi tentu kembali mengeras menyaksikan pemandangan yang erotis itu.
“Jam berapa ini Ndra?” Tanyanya seraya mengucek mata.
Jam 11 malam bu Sementara mataku terus melihat ke arah toketnya yang kenyal itu.
Hmmmm masih malam toh… kamu lagi ngapain. Tegurnya seraya merentangkan tangan.
Lagi pijat ini bu sambil kuremas toketnya yang montok itu.
“Jangan kurang ajar anda ya” Bentaknya seraya menepis tanganku dan menutupi unsur dadanya yang terbuka.

Sambil mendekatinya kuceritakan seluruh yang baru saja kulakukan tadi. Wajahnya terlihat memerah sebab kaget dan tak percaya. Tiba-tiba aku langsung memeluknya, dan menghirup bibirnya. Tak hingga disitu, kurebahkan tubuhnya keatas ranjang dan kuhimpit dengan tubuhku. Kulanjutkan aktifitasku, menghirup dan melumat bibirnya.
“Jangan Ndra.. Ini dosa” Pinta Bu Trismiarti lirih. 
Tapi aku terus menciuminya, tanganku mulai menyusup kebalik baju Bu Trismiarti. Bu Trismiarti menangkisnya, dengan tidak banyak gerakan aku sukses menepisnya dan terus menyusup masuk. Hingga menyentuh payudara Bu Trismiarti yang masih terbunkus BH. Aku meremas lembut payudaranya yang montok itu. Bu Trismiarti mendesah, aku terus meremas tidak tak sempat ciumanku terus melumat bibirnya. Aku memindahkan ciumanku ke lehernya. Bu Trismiarti pulang mnedesah, jemari tanganku mulai nerayap kepunggungnya, dan terus melepas tali BHnya.
“Berhasil” Batinku. Bu Trismiarti tersentak.
“Kita tidak boleh mengerjakan ini Ndra” seraya mendorongku kesamping.
“Memang jangan sih.. tapi..”
Aku pulang merangkul Bu Trismiarti, kali ini ciumanku lebih buas dari pada yang pertama. Mulai dari bibir sampai ke lehernya. Jemari tanganku melanjutkan aksi lagi unik keatas BH terus meremasnya, memuntir-muntir putingnya. Bu Trismiarti pasrah dan kelihatan mulai panas dengan permainan yang kuterapkan. Aku mengusung tubuh Bu Trismiarti dan membuka baju serta BHnya, akupun demikian. Bu Trismiarti terlihat takjub menyaksikan batang penisku. Aku mengawali kembali aksiku, kali ini ciumanku kuarahkan ke payudaranya. Bu Trismiarti menggeliat, lagipula tanganku menyentuh payudaranya yang satu lagi. Kami berdua sudah bermandikan keringat, tangan Bu Trismiarti menjambak rambutku.

Permainanku jemariku mulai merangkak ke bawah dan berjuang menyelusup kebalik rok dan CDnya. Bu Trismiarti bukan lagi menangkisnya. Jemari tanganku menyentuh rambut kelaminnya, kemudian jemariku menggesek-gesek selama liang vagina Bu Trismiarti. Bu Trismiarti mendesah panjang dan menenggelamkan kepalaku kepayudaranya, guna mendapatkan kesenangan lebih. Setelah sejumlah lama, ciumanku mulai merangkak kebawah hingga kebatas rambut vaginanya yang tidak banyak terbuka. Aku lantas memeloroti rok dan CDnya, akupun demikian. Aku pulang terkagum menyaksikan tubuh telanjang Bu Trismiarti. Payudaranya putih padat mengandung dihiasi puting susu yang berwarna coklat kemerah-merahan. Sementara Vaginanya dikelilingi rambut kelamin yang lebat. 
Aku pulang beraksi, kali ini wilayah sasaranku liang vaginanya. Aku menciumi dan menjilati yang agak menonjol disekitar liang vaginanya mungkin tersebut yang disebut kloritas. Setelah sejumlah lama ciumanku pulang keatas, merentangkan tangannya yang menutupi payudaranya. Terus menjilati tubuhnya dan kesudahannya mnedarat lagi di bibirnya. Batang penisku dengan mulut vagina Bu Trismiarti saling beradu. Ini mengakibatkan batang penisku hendak dimasukkan ketempatnya. Aku menata posisi dan melebarkan kaki bo Trismiarti.
Bu Trismiarti tersadar dan berkata, “Kita telah terlalu jauh.. tidak boleh teruskan”
Aku bukan lagi memperdulikan ucapan-ucapan Bu Trismiarti sebab hawa nafsuku sudah mengarah ke puncak. Aku kembalimeraih Bu Trismiarti dan menciumi bibirnya, kali ini lebih dahsyat lidahku bergoyang-goyang di mulutnya.



Bu Trismiarti tak bisa melakukan apa-apa dan pulang larut dalam kenikmatan. Batang penisku yang telah gatal hendak memasuki liang vagina Bu Trismiarti. Aku memungut posisi yang pas, batang penisku mulai menginjak pintu kewanitaannya. Seperti masih perawan, batang agak susah masuk ke lubang memek nya Bu Trismiarti. Aku terus berjuang dan akhirnya masuk juga batang kontolku keliang vagina Bu Trismiarti. Bu Trismiarti mendesah panjang dan badannya berguncang.
Gila keset amat dan sempit juga nih memek kaya belum punya anak aja batinku.
Bu Trismiarti telah tidak banyak tenang dan batang penisku sudah masuk tidak banyak demi sedikit. Akhirnya seluruh batang kejantananku terbenam di liang senggama Bu Trismiarti. Aku menggoyangkan pinggulku sampai-sampai batang kejantananku keluar masuk di liang senggama Bu Trismiarti. Makin lama kian cepat, Bu Trismiarti mendesah seraya menyebut namaku. Kami berdua bermandikan keringat walaupun cuaca pada saat tersebut lumayan dingin.
Erangan yang panjang disertai cairan hangat menerpa batang kejantananku yang masih berada didalamliang senggama Bu Trismiarti. Rupanya Bu Trismiarti telah menjangkau orgasme. Aku juga tidak bermukim diam dengan mempercepat gerakan batang kejantananku keluar masuk diliang senggama Bu Trismiarti.
“Inilah saatnya” Batinku.
Akhirnya puncak kenikmatanku datang. Spermaku muncrat didalam liang senggama Bu Trismiarti bersamaan dengan cairan hangat yang pulang menyirami batang penisku. Ternyata Bu Trismiarti kembali orgasme. Malam tersebut berlanjut dengan sejumlah kali orgasme Bu Trismiarti, hingga akhirnya kami keletihan dan tertidur.

Pagi harinya, Bu Trismiarti bangun lebih dulu dan langsung kekamar mandi. Sesaat lantas aku terbangun dan mendengar guyuran air dikamar dan mengetoknya, Bu Trismiarti juga membuka pintu kamar mandi. Kembali aku terkesima menyaksikan Bu Trismiarti yang telanjang bulat dengan rambut yang basah. Gairahku pulang memuncak, aku masuk dan langsung merangkul tubuh Bu Trismiarti.
“Mandi dulu dong” Pinta Bu Trismiarti manja.
Akupun menuruti ajakannya lantas mengguyuri tubuhku dengan air. Beberapa ketika setelah tersebut aku menyabuni tubuhku dengan sabun cair. Bu Trismiarti turut membantu, justeru dia menyabuni batang kejantananku yang pulang tegak.

Rasa malu Bu Trismiarti sudah hilang, dia mengocok-ngocok batang kejantananku dengan lembut. Nikmat rasanya, dan pada saat nyaris mencapai klimaksnya aku mencungkil tangan Bu Trismiarti sebab belum saatnya. Gantian aku yang menyabuni Bu Trismiarti, terdahulu kedua tangannya kemudian kedua kakinya. Sampailah kedaerah yang vital, aku berdiri dibelakang Bu Trismiarti terus merangkulnya dan menyabuni payudaranya dengan kedua telapak tanganku. Terdengar Bu Trismiarti mendesah panjang. Usapanku kebawah melalui perutnya sampai sampai keliang senggamanya. Kembali aku mengusapnya dengan lembut. Busa sabun nyaris menutupi liang senggama Bu Trismiarti, kali ini Bu Trismiarti mengerang nikmat. Setelah puas aku menyiram kedua tubuh kami yang masih berangkulan.


Aku mengembalikan tubuhnya dan kami juga saling berhadapan. Bu Trismiarti lantas mencium bibirku, aku membalasnya dan lantas terjadi french kiss yang dahsyat. Tangan kami juga tidak bermukim diam, aku menyentuh payudara Bu Trismiarti dan ia menyentuh batang kejantananku yang masih perkasa berdiri. Setelah sejumlah lama, Bu Trismiarti menuntun batang kejantananku menginjak liang senggamanya. Dengan melebarkan kakinya batang kejantananku kembali menginjak liang senggama Bu Trismiarti. Bu Trismiarti melilitkan tangannya ke leherku lantas aku menggendong Bu Trismiarti dan menyandarkan ke dinding kamar mandi.

Setelah tersebut aku pulang menggoyangkan pinggulku yang menciptakan kejantananku keluar masuk liang senggama Bu Trismiarti. Akhirnya spermaku keluar dan mengairi seluruh dinding liang senggama Bu Trismiarti. Ternayata ia belum menjangkau klimaks, guna membantunya aku menjilati liang senggama Bu Trismiarti. Bu Trismiarti tidak banyak menjerit dengan apa yang kulakukan. Akhirnya Bu Trismiarti mengeluarkan pun cairan dari liang senggamanya dan pas tentang wajahku. Bu Trismiarti terkulai nikmat, aku mengguyuri pulang tubuh kami berdua.

Aku dan Bu Trismiarti telah berlalu mandi, dan telah menggunakan pakaian masing-masing.
“Lain kali.. aku mohon lagi ya sayang” Bisikku seraya menelusupkan tangan ke balik baju kerjanya.
“Atur aja” Desahnya manja.
Kemudian Bu Trismiarti berangkat kerja dan aku pergi kuliah. Pokoknya sekitar bertugas Pak Tomi keluar pulau, aku menggantikan tugasnya mengisi hasrat biologis Bu Trismiarti di lokasi tidur.



0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.